GURU

Berbagi menjadi Guru, Trainer, Motivator Untuk Masa Depan Negara yang lebih Gemilang

Pendidikan Profesi Guru

PENDIDIKAN PROFESI GURU / PPG

MERDEKA BELAJAR

MERDEKA BELAJAR

DIGITAL MARKETING

Pelatihan Digital Marketing SMK se Jawa Timur di bawah Pondok Pesantren

Pengumuman Hasil Test Honorer K2t

Setelah menunggu lama dan ditunda berulangkali akhirnya pengumuman hasil test honorer k2 bisa dilihat

30 Mei 2007

Pengaruh Tingkat Ekonomi Terhadap Perkembangan Emosi Siswa

I. Latar Belakang Masalah.

Upaya perluasan kesempatan memperoleh pendidikan, khususnya pedidikan dasar, menempati prioritas tertinggi dalam Pembangunan Pendidikan Nasional. Hal itu sangat beralasan karena sesuai dengan UUD 1945 dan GBHN yang mengamatkanbahwa :
a. Tiap-tiap warga negara berhak pngajaran.
b. Pemerintah berupaya untuk memperluas kesempatan pendidikan baik pendidikan dasar, kejuruan, profesional melalui jalur sekolah dan luar sekolah.

Dalam rangka memperluas kesempatan belajar, khususnya ditingkat pendidikan dasar, pemerintah telah menggariskan kebijakan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan dimulai dilaksanakan sejak tahun 1994/1995. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi do masyarakat yang menuju kearah modernisasi dan industrialisasi, pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas kerja tenaga kerja terdidik, oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan perluasan dan keadilan untuk memperoleh kesempatan pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara.
Upaya peningkatan mutu perluasan pendidikan membutuhkan sekurang–kurangnya 3 faktor :
a. Kecukupan sumber–sumber pendidikan dalam arti kualitas tenaga kependidikan, biaya dan sarana belajar.
b. Mutu proses belajar mengajar yang dapat mendorong siswa belajar efektif.
c. Mutu keluaran dalam bentuk pengetahuan, sikap, ketrampilan, Dan nilai–nilai.
(dr. Nanang Fattah, Ekonomi dan pembiayaan pendidikan, Cet 1, 2000, PT Remaja Rosdakarya – Bandung (hal 90))

Dari data lapangan diperoleh informasi bahwa rata–rata tingkat putus sekolah dan tinggal kelas di tingkat dasar cukup tinggi, terutama didaerah pedesaan yang pada umumnya berasal dari keluarga yang pendapatanya rendah, disamping itu terdapat ketimpangan akses antara anak dari keluarga yang berpendapatan tinggi dengan anak dari keluarga yang berpendapatan rendah. Dari data tersebut tampak anak–anak dari keluarga yang kurang mampu cenderung semakin menurun. Persoalan lain terdapat pada pemanfaatan subsidi pendidikan antara anak–anak kota dan desa ada kecenderunga kuat, bahwa anak asal perkotaan memperoleh mafaat yang lebih besar dari subsidi pendidikan.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh badan penelitian (1995) ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan dasar antara lain :
1. Meskipun pertumbuhan pendidikan dasar mengalami pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi masih tinggi angka putus sekolah dan tinggal kelas.
2. Dari angkatan kerja indonesia masih berpendidikan SD atau lebih rendah karena tidak tamat dan tiak sempat sekolah.
3. Pemerataan dalam akses dalam berbagai stratasosial ekonomi menunjukan bahwa terdapat ketimpangan antara murid dari keluarga yang berpendapatan tinggi dan dari keluarga yang berpendapatan rendah.
4. Angaran atau biaya dasar segaian besar masih tergantung pada pemerintah pusat, sedangkan peran orang tua dalam menanggung biaya pendidikan masih relatif rendah.
(dr. Nanang Fattah, Ekonomi dan pembiayaan pendidikan, Cet 1, 2000, PT Remaja Rosdakarya – Bandung (hal 93))

Oleh karena itu, upaya peningkatankemampuan sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar murid merupakan upaya yang paling realistis, kontribusi faktor–faktor sekolah tersebut terhadap peningkatan prestasi belajar inilah yang dimaksud sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dasar.



Solusi

Krisis ekonomi dan moneler mengharuskan pengkajian ulangdalam pembiayaan pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, maka diperlukan faktor–faktor sebagai berikut :
1. Kecukupan sumber–sumber pendidikan untuk menunjang proses pendidikan dalam arti kecukupan dalam jumlah dan mutu guru, buku teks bagi murid dan sarana yang memadaiuntuk itu diperlukan peningkatan anggaran pendidikan.
2. Kualitas manajemen sekolah harus ditingkatkan.
3. Alokasi anggaran lebih di prioritaskan untuk berbagai penyuluhan yang berlangsung menyentuh kebutuhan PBM.
4. Adanya kompetensi lulusan dengan kompetensi kebutuhan tenaga kerja maka perlu dikembangkan budaya mencari kerja menjadi budaya pencipta kerja.
5. peran serta masyarakat perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan pendidikan antara lain dengan mengembangkan mekanisme kerja sama saling menguntungkan bagi peserta didik, lembaga pendidikan, masyarakat dan dunia usaha.
6. Untuk menjembatani kesenjangan dalam kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu dengan melakukan restrukturisasi penerimaan dan pengeluran pendidikan menjadi salah satu prioritas utama yang harus dilakukan.
7. pendidikan dasar merupakan tahapan yang kritis dan awal yang baik dalam upayapembentukan watak dan kualitas SDM maka diadakan wajib belajar 9 tahun.







Pengaruh Tingkat Ekonomi Terhadap Perkembangan Emosi Siswa


I. latar Belakang Masalah.
Perkembangan ekonomi indonesia sekarang sudah mulai terpuruk. Banyak aset kita yang terjual, mau jadi apa bangsa ini. Sampai pendidikan pun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

II. Permasalahan.
Permasalahan yang kami ambil adalah “ Bagaimana pengaruh tingkat ekonomi lemah terhadap perkembangan emosi siswa”.

III. Pembahasan.
Dengan adanya tingkat ekonomi yang berbeda-beda, ada yang miskin, menengah dan kaya. Tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi siswa. Untuk kalangan Menengah dan Kaya tentunya tidak menjadi masalah siswa akan merasa nyaman, tetapi sebaliknya apabila dari kalangan bawah, siswa akan merasa minder dengan teman-temanya karena belum punya buku, belum bayar SPP dan lain-lain. Sehingga akan menurunkan semangat belajar sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan.
IV. Solusi.
1. Peran serta pemerintah lebih ditngkatkan lagi yaitu dengan membebaskan seluruh biaya pendidikan.
2. peran serta masyarakat untuk ikut serta membantu pemerintah dalam pendidikan bangsa Indonesia.

23 Mei 2007

Pengaruh Teknologi

ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1. Pertumbuhan fisik.
Pertumbuhan fisik menggambarkan perubahan dalam penampilan fisik. Proses pertumbuhan telah dimulai sejak masa sebelum lahir sampai sesudah lahir. Pertumbuhan sebelum lahir merupakan pertumbuhan janin yaitu sejak terjadinya proses pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran dimana kematangan biologis dan jaringan syarat" telah mampu berfungsi secara mandiri. Pertumbuhan setelah lahir merupakan proses lanjutan dari pertumbuhan sebelum lahir sampai dengan tercapainya bentuk fisik yang ideal Pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi biologis setiap individu mempunyai pola dan urutan yang teratur dan akan diikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan perkembangan sosial.

2. Perkembangan kemampuan intelektual atau kognitif
Intelektual atau kemampuan berpikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak, karena berpikir pada dasarnya menunjukkan fungsi otak.

3. Perkembangan bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi . Untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain individu harus bisa menguasai dua fungsi yang berbeda yaitu kemampuan menangkap maksud yang ingin dikomunikasikan orang lain dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Komunikasi dapat dilakukan dalam setiap bentuk bahasa : tulis, lisan, isyarat, ungkapan musik, artistic dan sebagainya, tetapi dalam banyak hal bahasa lisan merupakan alat komunikasi yang paling efisien. Perkembangan bahasa berkaitan erat dengan kematangan syaraf dan alat bicara serta Hngkungannya. Dimulai pada masa bayi belajar mengucapkan kata-kata, membangun kosa kata dan membuat kalimat, makin bertambah usia akan makin terampil bicara dan seinng dengan perkembangan intelektualnya individu akan mampu meningkatkan pengertian dan pemahaman isi pembicaraan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa :
a. Umur. Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman dan meningkat kebuiuhannya. Bahasa akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.
b. Kondisi lingkungan. Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam berbahasa. Lingkungan yang peduli dan penuh kasih sayang akan memacu perketnbangan bahasa dengan baik
c. Kecerdasan anak. Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.
d. Status sosial ekonomi keluarga. Keluarga yang berstatus ekonomi baik akan lebih mampu menyediakan fasilitas yang baik untuk merangsang
perkembangan bahasa anak.
e. Kondisi fisik. Kondisi yang dimaksud adalah kesehatan anak. Kondisi cacat pada organ-organ yang berhubungan dengan kemampuan berbicara akan mengganggu perkembangan bahasanya.

4. Perkembangan sosio-emosional
Manusia sebagai mahluk sosial akan selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Perkembangan sosial tumbuh dari hubungan individu dengan orangtua atau orang lain di dalam keluarganya, kemudian diperluas ke luar rumah atau keluarganya. Peranan orangtua sangat penting dalam mengontrol dan memberi pujian atas tingkah laku anak yang baik, memberikan tanggungjawab yang diperlukan dan mengharapkan anak-anak bertindak dengan cara-cara yang lebih matang. Diawali dengan hubungan dengan teman sebaya, anak dapat menilai dirinya sendiri, menyampaikan pendapat mereka dan berdiskusi tentang pandangan mereka yang berbeda.Konflik dengan teman akan membuat mereka melihat bahwa teman lain mempunyai pikiran, perasaan dan pandangan yang berbeda.
Dari pengalaman-pengalaman mereka akhirnya mereka mengenal kehidupan bersama, kehidupan bermasyarakat.
Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau peri laku fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan keras dan sebagainya. Perkembangan emosi berawal pada masa kanak-kanak, pada umumnya menunjukan emosi marah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan kasih sayang. Dengan bertambahnya umur emosi-emosi tersebul dapat dikendalikan.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial.
a. Keluarga. Sebagai lingkungan pertama yang ditemui oleh anak sangat berpengaruh dalam perkembangan sosialnya
b. Kematangan . Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan .menerima pendapat orang lain memerlukan kematangan intelektual dan emosional
c. Status sosial ekonomi. Masyarakat sering memandang anak bukan sebagai anak yang independent akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. Oleh karena itu secara tidak langsung dalam pergaulan anak, masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku dalam keluarganya dan sering pula anak akan senantiasa menjaga status sosial dan ekonomi keluarganya., sehingga akan muncul kelompok elit yang eksklusif.
d. Pendidikan. Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah untuk lebih mengenal norma-norma kehidupan yang lebih luas dan benar.
e. Kapasitas mental : emosi dan inteligensi. Kemampuan berpikir, kemampuan mengendalikan emosi dan berbahasa yang baik sangat menentukan keberhasilan dalam bersosialisasi.

Menurut Stein,Steven J, "Kebahagiaan adalah produk sampingan dan/atau barometer yang menunjukkan derajat kecerdasan dan kinerja emosional kita". '
Dart hal ini dapat dikatakan orang yang mempunyai derajat rendah dapat menderita depresi/frustasi. Dikalangan remaja bila terjangkit depresi/frustasi mereka akan menyalurkan ke hal-hal yang bersifat negatif yang dapat merugikan dirinya, keluarga serta lingkungan. Frustasi adalah keadaan bating seseorang, ketidak seimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat/dorongan yang tidak dapat terpenuhi, 2
Tetapi hal ini tidaklah semua remaja/orang akan bersikap seperti itu, kekayaan tidak selalu berarti kebahagiaan, apabila mereka bisa menetapkan sasaran yang membuat hidup lebih bermakna dan dapat membuat tetap aktif lahir dan batin. Factor lingkungan sosial juga dapat berperan dalam pengaruh emosional seseorang yang diantaranya pengaruh teman pergaulan, dan apabila teman pergaulannya dan kalangan tertentu, teman pergaulan dari kalangan tertentu bias juga membanggakan diri mereka, tetapi teman pergaulan dari kalangan tertentu tersebut juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula, apabila dia mengikufi tetapi tidak mempunyai modal ataupun orang tua yang tidak mampu memenuhinya maka akan berdampak kurang baik pada diri siswa tersebut.

Kebutuhan Anak / Siswa
Pemenuhan kebutuhan siswa, di samping bertujuan untuk memberikan materi kegiatan setepat mungkin, juga materi pelajatran yang sudah disesuaikan kebutuhan. Dengan demikian akan membantu anak / siswa dalam proses belajar –mengajar. Adapun yang menjadi kebutuhan siswa antara lain :
 Kebutuhan jasmaniah
Hal ini berkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniah.,
 Kebutuhan sosial
Pemenuhan keinginan saling bergaul sesama siswa dan guru serta orang lain,. Dalam hal ini sekolah harus dipandang sebagai lembaga tempat para siswa belajar, bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan seperti, bergaul sesama teman dengan jenis kelamin yang berbeda, suku bangsa, agama, status sosial dan kecakapan.
 Kebutuhan Intelektual
Setiap siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari suatu Ilmu pengetahuan.
(Sardiman A. M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hal . 111 – 112
Adapun karateristik siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa dapat disebutkan sebagai berikut :
A. Latar belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan
B. Gaya belajar
C. Usia kronologi
D. Tingkat kematangan
E. Spektrum dan ruang lingkup minat
F. Lingkungan sosial ekonomi
G. Hambatan - Hambatan lingkungan dan kebudayaan
H. Inteligensia
I. Keselerasan dan attitude
J. Prestasi belajar
K. Motivasi


TEKNOLOGI INFORMASI

Standar fisik dan jumlah peserta didik tanpa kualitas yang memadai tidak akan mendapat tempat secara signifikan dalam perkembangan global. Dalam era revolusi teknologi informasi, standar kualitas global harus menjadi perhatian tanpa mengesampingkan kearifan lokal masyarakat. Kalau CNN dapat kita nikmati dari seluruh pelosoktanah air, sebentar lagi berbagai penyedia jasa pendidikan dari seluruh dunia akan berbuat yang sama. Sebagai perputaran uang, modal dan barang, sebentar lagi ilmu pengetahuan bisa dijajakan ke seluruh pelosok bumi. Di situ, pendidikan nasional harus bersaing dengan kecenderungan global.Apakah pendidikan nasional hanya akan mensuplai lapangan kerja nasionalatau juga global, itupun dengan catatan lapangan kerja nasional yang seperti apa yang akan disuplai oleh system pendidikan nasional kita. Tanpa kesadaran kompetitif global ini, jangan- jangan pendidikan nasional kita hanya akan memenuhi lapisan paling bawah dari struktur tenaga kerja global.

Indonesia sangat tertinggal dengan Negara lain khususnya masalah pendidikan. Di tahun 1970 – 1990 negara seperti Malaysia, Singapura banyak mengirim siswa mereka untuk bersekolah di Indonesia. Bahkan guru dan Dosen kita banyak yang dipanggil untuk mengajar di sana.
Sekarang.. 16 tahun kemudian … Negara kitalah yang banyak mengirim siswa kita ke sana. Apa sih sebenarnya yang salah dalam pendidikan kita….?!! Banyak … tapi salah satunya adalah masalah Teknologi Informasi yang diterapkan di Negara kita. Dengan anggaran yang sedikit (pas- pasan ) maka kita tidak bisa dengan mudah menerapkan teknologi dengan baik. Lihat saja, banyak guru – guru kita yang GAptek (gagap Teknologi) sehingga membuat wawasan mereka tidak meluas (bahkan mennyempit) para guru kita ini rata- rata mereka masih enggan untuk mempelajari teknologi. Karena apabila ditanya mereka akan jawab itu bukan bidang saya…???!! Sungguh sangat menyedihkan.

Kita masih bisa berbangga pada putra –putri kita, karena di tahun ini Negara kita berhasil merebut juara 1 (umum) lomba Olimpiade Fisika tingkat Internasional. Mengalahkan Negara maju seperti Cina , Jepang USA dan lainnya.

Pemerataan pendidikan juga merupakan problem utama sehingga terjadi kesenjangan social yang sangat jauh. Perhatikan sekolah – sekolah yang memiliki fasilitas lengkap, pasti muridnyapun berasala dari golongan menengah atas, karena biaya pendidikannya tidak murah. Lalu lihatlah sekolah yang dipinggir kota dengan fasilitas minim …

Pada sekolah- sekolah yang memiliki fasilitas lengkap akan membuat siswa/ muridnya merasa nyaman disekolah sehingga materi yang diajarkanpun lebih kreatif. Apalagi dengan teknologi computer yang mereka miliki.. maka wawasan merekapun akan bertambah luas, sehingga menimbulkan daya kreativitas yang baik pula.
Meningkatnya daya kreativitas mereka dikarenakan mereka lebihg terbuka dalam menerima informasi (yang sebelumnya hanya bisa dilihat dibuku dan diterangkan guru) via Internet. Mencari berbagai informasi di dunia maya dan mengadopsinya di sini (tentunya yang positip).
Kecepatan teknologi informasi inilah yang membuat Negara seperti Malaysia dan singapura mengalami kemajuan dengan pesat, karena mereka telah melakukan cara ini lebih dahulu.

Dengan computer, kreativitas anak semakin terasah, karena mereka menjadi memiliki sebuah imajinasi yang terus berkembang.

Teknologi lainnya adalah Hanphone (HP), suatu alat/ benda komunikasi yang sekarang ini memiliki fungsi yang banyak, disamping telepon, menulis surat, Internet, Email, Chatting dan Foto. Sehinga semua lebih mudah dan hanya dalam satu genggaman.




KESIMPULAN

1. Dengan Teknologi informasi maka anak didik (siswa) akan lebih memiliki kreativitas yang tinggi.
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya pengajar harus ditingkatkan (dan tidak ada yang Gagap Teknologi)
3. Peningkatan Anggaran Pendidikan baik dari Negara, maupun pemerintah daerah setempat. Sehingga tidak membuat kreativitas siswa terhambat karena minimnya dana yang disediakan
4. Sumber Informasi tidak memakai buku saja tapi juga Internet .
5. Dengan pemakaian computer imajinasi siswa akan lebih berkembang sehingga menimbulkan kreativitas bagi mereka.
6. tentunya para pengajar harus bisa memilah informasi yang baik, sehingga para murid tidak terkena dapak negatip dari perkembangan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sardiman A. M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cetakan 1987
2. Dr. Nanang Fattah, Ekonomi dan pembiayaan pendidikan, Cet 1, 2000, PT Remaja Rosdakarya – Bandung
3. Stein,Steven ]. Ledakan EQ : 15 Prinsip dasar kecerdasan emosional meraih sukses.
4. Kaifa.Bandung. 2002. hal. 237 2 M. Ngalim P. Psikologi Pendidikan.Remaja Rosdakarya.Bandung.cetakan 1. 1996.
5. Widyawarta November 2000 - 1Untuk kalangan sendiri No. 69/THN.XII - November 2000








PENGARUH TEKNOLOGI
TERHADAP PERKEMBANGAN
DAYA KREATIVITAS SISWA








OLEH :
FIDI HANDOKO, SE.




PROGRAM AKTA IV
MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA PENDIDIK

04 Mei 2007

akta4

Saya telah menjalani program Akta4 yang dilaksanakan oleh Universitas Wijaya Kusuma bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sidoarjo Dengan subsidi dari Pemerintah Sidoarjo. Masuk Kuliah hanya pada hari sabtu mulai pukul 09.00 sampai 15.00 dan memakan waktu 9 bulan.
Saat ini saya tinggal menunggu di wisuda yang Insya Allah tanggal 24 Mei 2007 di gedung UWK Surabaya. Karena sudah menjalani kuliah akata 4 ini maka saya mempunyai inisiatif untuk memasukkan blog mengenai materi maupun makalah yang ada di Program Akta 4, agar nantinya bagi anda yang membutuhkan informasi semakin mudah dan menambah wawasan anda.
Apa sih program AKTA 4 itu.. ?? mungkin bagi anda yang tidak menjalani profesi guru sulit mengerti….
AKta 4 merupakan pendidikan yang harus dijalani oleh para lulusan sarjana di semua bidang (formal) agar bisa menjalani profesi guru. Dengan adanya program ini lulusan non kepeguruan bisa menjadi guru dengan menyelesaikan program akta 4 ini.
Banyak sekali guru sekarang ini yang hanya lulusan Diploma 2 (D2) bahkan dibawahnya (menurut survey hanya + 25% saja yang memiliki gelar sarjana). Oleh karena itu pmerintah melakukan sertifikasi guru (peningkatan profesionalisme guru dan penambahan gaji profesi diluar gaji yang ada) dimana persyaratannya harus sarjana dan telah mengajar.
Pemerintah ingin meningkatkan kualitas guru sehingga profesi guru bukan lagi menjadi pilihan terakhir (agar nantinya tenaga pengajar tidak memiliki SDM yang biasa saja)
Berikut Materi yang diajarkan dalam Kuliah Akta 4 :

1. Kapitalisme
2. Motivasi pembelajaran
3. Evaluasi pembelajaran
4. Pengelolaan Kelas
5. Sosiologi dan komunikasi pendidikan
6. Strategi Pembelajaran
7. Pengembangan Bahan Ajar
8. Pengelolaan kelas
9. Kurikulum
10. Soal -soal

Semoga blogger ini bermanfaat bagi anda….
Kalau menginginkan file dari makalah diatas dapat minta ke email saya
fidi_handoko@yahoo.com