07 Desember 2007

GTT langsung diangkat PNS

Menarik sekali judul nya ya... tapi ini bener lho ! berita saya kutip dari jawapos hari ini.
Tawaran untuk GTT Surabaya Bekerja di Maluku
SURABAYA - Kekhawatiran para GTT (guru tidak tetap) di Surabaya bakal tergeser menyusul rencana masuknya guru bantu swasta ke sekolah negeri mendapat solusi. Sebab, ada jalan lain menjadi pegawai negeri sipil (PNS) bagi para GTT dengan mengabdikan diri ke Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku.

Hal itu diungkapkan Kepala Penghubung SBT di Surabaya Bambang Iswahyudi kemarin (6/12). Dia mengatakan, daerah SBT saat ini membutuhkan sekitar 60 guru sekolah negeri semua jenjang. Saat ini sudah ada 15 guru dari Surabaya dan Jateng. Artinya masih ada 45 formasi untuk para pendidik di kabupaten kaya hasil laut itu. "Kalau mau, GTT Surabaya bisa hijrah ke SBT," jelas Bambang.

Menurut dia, dari 45 formasi guru tersebut, 12 di antaranya bisa langsung diangkat menjadi CPNS untuk kebutuhan tahun 2008. Terutama untuk guru mapel matematika. "Hari ini mendaftar, langsung kita berangkatkan dengan pesawat, kemudian diproses menjadi PNS," kata pria yang berkantor di Jalan Bratang Gede 3 No 9 tersebut.

Sementara sisanya masih harus menuggu giliran untuk bisa diangkat menjadi CPNS formasi 2009. Para guru tersebut sementara waktu akan berstatus kontrak sampai ada pendaftaran CPNS. "Ada jaminan para guru kontrak bisa diangkat menjadi PNS," ucapnya.

Jaminan itu juga diwujudkan dalam perjanjian di atas kertas bermeterai. Para guru kontrak di SBT akan mendapatkan honor Rp 1,5 juta setiap bulan. Ditambah tunjangan kemahalan yang akan diberikan pemkab setempat. Bagi guru yang berasal dari Surabaya juga tak perlu khawatir jauh dengan keluarga. Selama menjadi guru kontrak, kata Bambang, Pemkab SBT memberikan fasilitas tiket pesawat pulang pergi. "Jadi tidak perlu khawatir untuk meninggalkan keluarga," jelasnya.

Ketua Forum GTT Surabaya Joko Surono menyambut senang tawaran Pemkab SBT. Bahkan, kata dia, ada beberapa GTT yang mengaku tertarik dengan tawaran tersebut. "Tapi perlu saya lihat dulu bagaimana komitmen pemerintah di sana. Jangan sampai GTT nanti dipermainkan seperti di sini," ucapnya.(git/ari)

0 komentar: