Judul diatas seringkali dimuat di media-media, terakhir di JAwa Pos..
Kalo dilihat secara langsung memang sich... apalagi guru Negeri yang bukan favorit/ unggulan... hmmm mereka mengajar juga tidak sesuai bidangnya...
Sebenarnya hal tersebut apabila diantisipasi sejak dulu tidak akan seperti ini..
sekitar tahun 1990 an guru menjadi pekerjaan pilihan terakhir dikarenakan gajinya tidak cukup/ terendah daripada pekerjaan lainnya, sehingga setelah melamar kesana kemari tidak diterima ataupun PHK baru mereka memilih menjadi guru sehingga dapat dipastikan SDM pada saat itu (dan mungkin sampai sekarang) terbilang dapat akhir.
wah kalo cerita beginian nggak ada habisnya... banyak beda pendapat.. dan lain-lain.. tapi pada dasarnya setuju. kayak dulu ketika masuk akta4 pertama kali dosen-dosen selalu bercerita... dulu banyak sekali siswa dari malaysia, singapura dan lainnya yang sekolah di indonesia.. sekarang kitalah yang sekolah ke negara mereka.. kasihan manusia Indonesia.....
Guru sekolah dasarnya aja harus sekolah PGSD baru diakui Sarjanannya. coba pikir ketika anak kecil diajar oleh guru yang menguasai semua bidang?!!!!
HArusnya yang disekolah dasar punya spesifikasi langsung dibidangya donk... sehingga ilmu pengetahuan benar diterima..???!!!
Ingin tahu kenyataannya... lihat aja di sekolah dasar negeri yang bukan unggulan / favorit..... mungkin hanya 1 % yang sesuai bidang lainnya... nol besar...
sudah begitu ilmu yang disampaikan terpaku pada buku yang ada (buku lks atau paket)
BAgaimana teman- teman...?!?!?
Kalo dilihat secara langsung memang sich... apalagi guru Negeri yang bukan favorit/ unggulan... hmmm mereka mengajar juga tidak sesuai bidangnya...
Sebenarnya hal tersebut apabila diantisipasi sejak dulu tidak akan seperti ini..
sekitar tahun 1990 an guru menjadi pekerjaan pilihan terakhir dikarenakan gajinya tidak cukup/ terendah daripada pekerjaan lainnya, sehingga setelah melamar kesana kemari tidak diterima ataupun PHK baru mereka memilih menjadi guru sehingga dapat dipastikan SDM pada saat itu (dan mungkin sampai sekarang) terbilang dapat akhir.
wah kalo cerita beginian nggak ada habisnya... banyak beda pendapat.. dan lain-lain.. tapi pada dasarnya setuju. kayak dulu ketika masuk akta4 pertama kali dosen-dosen selalu bercerita... dulu banyak sekali siswa dari malaysia, singapura dan lainnya yang sekolah di indonesia.. sekarang kitalah yang sekolah ke negara mereka.. kasihan manusia Indonesia.....
Guru sekolah dasarnya aja harus sekolah PGSD baru diakui Sarjanannya. coba pikir ketika anak kecil diajar oleh guru yang menguasai semua bidang?!!!!
HArusnya yang disekolah dasar punya spesifikasi langsung dibidangya donk... sehingga ilmu pengetahuan benar diterima..???!!!
Ingin tahu kenyataannya... lihat aja di sekolah dasar negeri yang bukan unggulan / favorit..... mungkin hanya 1 % yang sesuai bidang lainnya... nol besar...
sudah begitu ilmu yang disampaikan terpaku pada buku yang ada (buku lks atau paket)
BAgaimana teman- teman...?!?!?