04 Desember 2008

Melihat Laskar Pelangi

Walau agak telat melihatnya (di Surabaya sudah terakhir) dan telat pula postingnya tapi apa salahnya saya ikut membahas Film terlaris / Box Office Made In Indonesia ini. Sutetadah tayang lebih dari 2 bulan dan setiap pertunjukkan gedung selalu penuh, merupakan kebanggan tersendiri bagi pembuat film karya anak bangsa ini, yang sangat menyentuh hati nurani yang paling dalam (khususnya para guru)

Perjuangan Guru untuk selalu memberikan ilmu yang terbaik bagi siswanya dan bagaimana para siswa tetap bertahan belajar walau tidak di dalam kelas (dikarenakan kelas mau roboh). Kebersamaan siswa ini harus ditiru pula para siswa. Guru juga harus bisa melihat bahwa tidak semua siswa harus pandai semua bidang, pasti mereka ada kelebihan di satu bidang sedangkan yang lain tidak / kurang.

Btw, angkat dua jari jempol untuk Laskar Pelangi

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya saya sepakat. Tapi mungkin bukan hanya sebatas guru, kita sebagai orang tua juga harus seperti Bu Guru Muslimah.
Ya kan?

Anonim mengatakan...

Mendingan telat drpd tidak, kan?
Saya aja blum nonton2 sampe sekarang pdhl dulu wkt baca bukunya udah wanti2 hrs nonton. Tp keadaan emg ga bs nyempetin nonton.
Saya suka LP krn di situ murid-2 masih menghormati guru, rasanya sudah lama tdk lihat murid yg begitu..