Paradigma sistem pendidikan kita yang membuat mereka yang lulus kuliah lebih memilih ke dunia kerja. Untuk memiliki insting bisnis / buka usaha sendiri diperlukan rutinitas pembentukan karakter (kecuali bagi mereka yang beruntung). Seharusnya sejak SD (sekolah Dasar) sudah ditanamkan jiwa wirausaha, sehingga ketika mereka lulus kulih menjadi lebih siap dan bisa membuka usaha sendiri.
Perlu kita ketahui bersama bahwa dengan jumlah penduduk Indonesia 230 Juta hanya 0,5% yang menjadi pengusaha (entrepeneur). Sangat kecil sehingga mengakibatkan pengangguran yang sangat besar. Indonesia masih membutuhkan banyak entrepeneur sejati yang akan menciptakan lapangan pekerjaan dan bukan mengurangi lapangan pekerjaan.
Terus bagaimana sih penerapannya di sekolah baik sekkolah dasar (SD), SMP, maupun SMA ? Ya Kurikulum pendidikan kita yang harus dirubah menjadi lebih menerima membuka usaha baru. Dengan melatih mereka langsung praktek ke dunia nyata, salh satu contoh sederhana adalah berjualan. Berdagang adalah dasar dari bagaimana kita bisa membuka usaha. Apa yang dijual ? untuk taraf SD dan SMP lebih baik diarahkan terlebih dahulu sedangkan untuk SMA / SMK kita bisa menyerahkan pilihan itu kepada siswa (yang mereka sukai).
Di kuliah nantinya mereka bisa membuka usaha kecil-kecilan. Dan ketika lulus mereka sudah benar-benar siap membuka usaha atau bisa meneruskan usahanya. APakah semua usaha butuh modal yang besar ? tidak..... Keinginan dan semangat lah yang bisa merubah semua itu. JAdi seharusnya lulusan perguruan tinggi lebih banyak mencetak entrepeneur / pengusaha yang siap dan membuka lapangan kerja.
19 Mei 2009
Lulus Kuliah Kerja Apa Buka Usaha ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ya, saya setuju...
alasan kenapa banyak sarjana pengangguran di Indonesia adalah karena sedikitnya keinginan dari para sarjana untuk membuka usaha. Kebanyakan mereka setelah lulus ingin jadi karyawan, itu sama dengan mengurangi lapangan kerja. Lebih baik meningkatkan lapangan kerja dengan buka usaha.
Posting Komentar