16 Januari 2013

CONTOH PTK Bagian 1

Selama ini Akta4 hanya memberikan cara membuat PTK / contoh judul PTK dan propoposalnya , kali ini Akta4 akan langsung memberikan salah satu contoh PTK. Judul PTK ini adalah

Efektifitas Penerapan Tugas Terstruktur 
Sebagai Pendalaman Pada Materi Gerak Benda 
pada siswa kelas III SDN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang


Pemerintah selalu berupaya untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan dengan cara melakukan perubahan kurikulum dari kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 kemudian, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan terus menerus dilakukan. Terbukti dengan adanya perubahan kurikulum baik pada tingkat dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi. Perbaikan dan perubahan sistem pendidikan tersebut pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan tuntutan pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah telah mengembangkan suatu kurikulum pendidikan nasional yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan pada tahun 2007/2008 sebagai upaya penyempurnaan kurikulum 2004.

KTSP merupakan kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Penyempurnaan kurikulum ini harus sesuai dengan standar isi yang memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, dan kalender pendidikan yang merupakan pedoman untuk pengembangan KTSP. Standar isiadalah ruang lingkup mated dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetesi tamatan, kompetensi bahan kajian, 'kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang haras dipenuhi pada jenjang pendidikan tertentu (Mulyasa, 2006: 45).

SAINS merupakan bagian dari sains yang merekonstruksi pikiran manusia berdasarkan pengalaman, pemikiran dan penyesuaian dengan lingkungan.
"Mata pelajaran SAINS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan antara lain:
1) membentuk sikap positif terhadap SAINS dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
2) memupuk sikap ihniah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain;
3) mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan serta lisan secara tertulis;
4) mengembangkan kemampuan berfikir analisis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip-prinsip;
5) mengembangkan penguasaan dan prinsip SAINS dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri;
6) menerapkan konsep dan prinsip SAINS untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia;
7) meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan" (Depdiknas, 2006).



Agar tujuan mata pelajaran SAINS dapat tercapai dengan baik, maka dalam pelaksanaannya diperlukan metode yang sesuai. Metode memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi metode dan mated juga disesuaikan dengan perkembangan anak, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Untuk mencapai tujuan danmendapatkan hasil yang maksimal harus ditunjang dengan perangkat yang bagus pula(Budayasa, 1998: 11).

SAINS bukan hanya sekedar proses menghafal informasi yang berupa konsep-konsep saja, tanpa dapat membuat hubungan antar pengetahuan yang telah dipelajarinya dengan bagaimana dan kapan pengetahuan tersebut dapat digunakan. Pada pengalaman pembelajaran yang telah saya lakukan, kebanyakan siswa di sekolah dapat memahami materi yang diajarkan dengan dengan mendengarkan penjelasan guru. Akibatnya siswa tidak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal setiap unsur materi pelajaran harus diproses sedemikian rupa agar tertata rapi dalam struktur kognitif siswa sehingga masuk akal. Sesuatu yang masuk akal dapat membentuk pengetahuan baru dan dapat tersimpan lama dalam pikiran. Harapan dari guru dan harus dikembangkan adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas, dalam hal ini bahan pelajaran tersebut menjadi menyenangkan untuk diterima.

Pada materi Gerak Benda ini terdapat pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang pemahaman konsep-konsep yang ada di dalamnya, sehingga perlu adanya pengetahuan langsung tentang materi tersebut dan untuk lebih menambah pemahaman materi diberikan tugas terstruktur berupa TTS. Menurut Arthur Wynne (1913) TTS adalah suatu permainan dimana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi kedalam kategori mendatar dan menurun tergantung posisi kata-kata yang harus diisi. . Materi Gerak Benda sesuai bila didekati dengan penugasan terstruktur berapa TTS. TTS ini merupakan pendalaman materi berupa pertanyaan-pertanyaan tentang materi Gerak Benda yang akan dijawab oleh siswa pada kotak yang tersedia dan saling berkaitan antara satu jawaban dengan jawaban yang lain. Dengan penerapan tugas terstruktur ini, diharapkan siswa mampu menjawab pertanyaan pada TTS karena materi Gerak Benda secara langsung berhubungan dengan diri sendiri, sehingga dengan adanya pengalaman langsung untuk mempraktikkan materi yang telah diajarkan, akan dapat membantu pemahaman konsep siswa tentang materi Gerak Benda.

Hasil observasi di SDN Indonesia I Kec. ...... Kab. /kota, menyatakan bahwa metode mengajar materi Gerak Benda dilakukan dengan cara diskusi dan presentasi. Siswa dituntut untuk mendapatkan informasi umum melalui teknologi kemudian didiskusikan di dalam kelas dengan bantuan guru. Dari hasil observasi ini, peneliti ingin membuktikan keterlaksanaan proses belajar mengajar melalui penugasan terstruktur pada siswa. Dari hasil penelitian (Lestari, 2007) tentang pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) metode demonstrasi pada materi Gerak Benda menunjukkan hasil yang baik yaitu 91,6% siswa dapat mengerjakan LKS . Dari uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian tentang "Efektifitas Penerapan Tugas Terstruktur Sebagai Pendalaman Pada Materi Gerak Benda pada siswa kelas III SDN Indonesia I Kec. ...... Kab. /kota".

0 komentar: