PGRI pun ikut mendukung honorer k2 mengadakan demo besar-besaran tanggal 15 September 2015 ini. Masih belum adanya solusi bagi honorer k2 yang tersisa memang menjadi polemik di seluruh Indonesia (sudah dikoordinasikan juga oleh PGRI). Bahkan Ketua PB PGRI Sulistyo mengatakan bahwa data pemerintah yang menyebutkan PNS guru kita sudah berlebihan adalah ngawur dan salah besar.
Lihat saja di sekitar Jakarta saja,... puluhan sekolah di Jakarta tidak punya guru dan hanya diisi oleh tiga pendidik saja. Seharusnya, satu SD diisi oleh satu kepsek, enam guru kelas, satu guru olahraga, dan satu guru agama. Yang terjadi di lapangan satu SD diisi oleh satu kepsek, dua atau tiga guru PNS. Mungkin ada beberapa sekolah yang kelebihan tapi kurang lebih buanyaak. Apalagi di daerah.... Bahkan di Jawa Timur guru honorer menjadi solusi bagi roda pendidikan.. tapi apa yang terjadi ? seolah pemerintah tutup mata... mbok dilihat di data lagi. Di Surabaya ada beberapa ribu honorer (bahkan honorer k2 nya juga) demikian pula di Sidoarjo setiap SD Negeri pasti ada minimal 2 guru kelas yang bukan PNS (honorer).
Aneh memang, memang datanya dilihat darimana ? wajarlah para honorer k2 dan k1 menuntut diangkat karena mereka sudah lama mengabdi, belum honorer diluar itu (sidoarjo saja diluar honorer k2 sisa yakni 200 orang masih ada honorer yang sekarang juga masih mengajar lebih dari 1000 orang). So monggo pemerintah khususnya Kemen Pan RB melihat lebih dalam...
07 September 2015
DEMO HONORER K2 DIDUKUNG PGRI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Entah jadi apa Bangsa dan Negeri ini jikalau Menteri Menteri tidak menjalankan tugas dgn sepenuh hati , jiwa dan raganya . Bpk Presiden ( Jokowi ) semoga tugas Bpk sebagai Pemimpin Bangsa ini . Dpt di kenang oleh masyarakat .
Posting Komentar